Jelang Musim Giling 2025 Banyuwangi Perkuat Sinergi Untuk Swasembada Gula

$rows[judul]
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda bersama General Manager PG Glenmore, Sugondo, saat Forum Temu Kemitraan. (Ron/Sekitarkita.Co)

Banyuwangi, Sekitarkita.Co - Menjelang musim giling 2025, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, semakin memperkuat langkah strategis guna mendukung program swasembada gula nasional. 

Komitmen tersebut terlihat saat pelaksanaan Forum Temu Kemitraan (FTK) di Hall Center Pabrik Gula (PG) Glenmore, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kamis (15 Mei 2025).

Koordinasi erat dengan petani, pabrik gula, dan pemangku kepentingan menjadi kunci dalam memastikan keberlanjutan produksi tebu serta optimalisasi hasil panen.  

Baca Juga :

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dispertan Banyuwangi, Ilham Juanda, menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk sinergi dengan PG Glenmore dalam mendukung program swasembada gula nasional.

"Kami terus melakukan pendampingan teknis serta memberikan dukungan fasilitas yang dapat meningkatkan produktivitas petani tebu," katanya.

Saat ini, lanjut Ilham, luas lahan tebu di Banyuwangi mencapai sekitar 8.179 hektar yang mencakup tebu rakyat dan tebu perkebunan. Potensi ini dioptimalkan untuk mendukung visi pemerintah dalam memperkuat sektor perkebunan sekaligus mengurangi ketergantungan impor gula.  

Selain berperan dalam ketahanan pangan, Ilham menekankan bahwa sektor tebu turut berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja yang luas. 

"Keberadaan PG Glenmore, telah memberikan dampak positif penyerapan tenaga sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi pertanian," jelasnya. 

Sementara itu General Manager PG Glenmore, Sugondo, menyampaikan bahwa FTK musim giling 2025 menjadi momentum untuk memastikan kelancaran produksi tahun ini. 

"Kami telah menyiapkan segala kebutuhan untuk musim giling ini dan optimistis mencapai target produksi yang telah ditetapkan," katanya.  

PG Glenmore menargetkan penggilingan hingga 1.062.000 ton tebu dan produksi sekitar 84.000 ton gula pada musim giling 2025. Sugondo menyebut sinergi antara pemerintah, pabrik, dan petani menjadi faktor penentu keberhasilan program ini.  

"Kami yakin dengan kerja sama yang baik, produksi tahun ini dapat lebih optimal dibandingkan sebelumnya," pungkasnya. (*)