PTPN I Prihatin atas Insiden di Ijen, Tekankan Pentingnya Dialog dan Kemitraan

$rows[judul]
Kegiatan panen kopi di Kebun PTPN I Regional 5. (Ist)

Bondowoso, Sekitarkita.Co – PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden yang terjadi di Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. 

Kejadian ini melibatkan aksi anarkis yang menyebabkan kerusakan aset negara serta kesalahpahaman terhadap tiga personel TNI yang sedang bertugas menjaga kawasan Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan milik negara yang dikelola oleh PTPN I Regional 5.

Sekretaris Perusahaan PTPN I, Aris Handoyo, mengungkapkan harapan agar semua pihak dapat menahan diri dan mengutamakan dialog dalam menyelesaikan permasalahan. 

Baca Juga :

"Prinsip kami adalah membangun bersama masyarakat, bukan di atas masyarakat. Oleh karena itu, kami terus membuka ruang komunikasi dan mendengar aspirasi warga demi kemajuan bersama," ujarnya, Sabtu (17/5/2025).

PTPN I menegaskan bahwa seluruh aktivitas di area HGU telah berjalan sesuai ketentuan hukum yang berlaku dan dilakukan dengan pendekatan terbuka melibatkan masyarakat, Forkopimda, serta instansi terkait. Sejumlah pertemuan resmi dan Forum Group Discussion (FGD) telah digelar guna menjamin transparansi program pengembangan kawasan.

Menanggapi insiden tersebut, PTPN I mengapresiasi langkah cepat aparat keamanan dan tokoh masyarakat yang berhasil meredam situasi serta membebaskan personel TNI secara damai. Perusahaan mendukung sepenuhnya proses penegakan hukum yang adil demi menjaga ketertiban sosial.

Komitmen pada Pengembangan Ekonomi Lokal  

Sebagai bagian dari komitmen sosialnya, PTPN I telah berperan aktif dalam pengembangan komoditas kopi arabika di wilayah Ijen melalui kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam program Bondowoso Republik Kopi (BRK). 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui kemitraan produksi dan pelatihan petani, sekaligus menjaga konservasi lingkungan setempat, yang enggan disebut namanya, turut menyesalkan aksi anarkis yang terjadi. Ia menduga insiden ini dipicu oleh oknum tertentu yang memanfaatkan situasi. 

"PTPN I telah memberikan ruang kemitraan bagi masyarakat dalam pengelolaan lahan HGU, sehingga kejadian ini seharusnya bisa dihindari," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa wilayah Ijen hanya memiliki HGU PTPN, Perhutani, dan BKSDA, serta menilai sinergi pengembangan kopi arabika sejak 2022 sebagai langkah positif dalam mendukung program daerah serta mencegah risiko bencana alam.

Dalam Rapat Koordinasi Forkopimda pada 6 Mei 2025 lalu yang dihadiri oleh Bupati Bondowoso, Ketua DPRD, Kajari, Dandim, Kapolres, dan Kepala Kantor Pertanahan, PTPN I melalui unit usaha Java Coffee Estate dan Blawan memaparkan rencana pengembangan kopi arabika. Rencana ini mendapat sambutan positif dari Forkopimda sebagai bagian dari strategi pembangunan daerah.

Warisan Kopi Nusantara  

Kawasan Ijen dikenal dunia melalui brand Java Coffee sejak 1922, menjadikannya bagian penting dari identitas kopi Nusantara. Manajemen Unit Java Coffee Estate secara konsisten membangun komunikasi dengan masyarakat dan membuka dialog terbuka, meski gangguan terhadap HGU masih terjadi dan harus ditangani secara hukum.

Aris Handoyo menambahkan bahwa PTPN I selalu mengutamakan komunikasi dengan pemangku kepentingan guna menyerap masukan konstruktif. 

"Kami percaya, dengan dialog terbuka dan semangat gotong royong, tantangan sebesar apa pun dapat diatasi bersama," tutupnya. (*)