Banyuwangi, Sekitarkita.co - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mempercepat pembangunan infrastruktur dasar, khususnya peningkatan kualitas jalan lingkungan. Melalui Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP), program pavingisasi tahun anggaran 2025 digenjot agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat.
Plt Sekretaris DPU CKPP Banyuwangi, Ebta Ari Sandi, mengatakan bahwa pemerintah daerah mengalokasikan Rp73,43 miliar untuk kegiatan pavingisasi yang tersebar di berbagai wilayah Banyuwangi. Dari total alokasi tersebut, akan dibangun 359.025 meter jalan lingkungan dalam 703 paket kegiatan.
“Hingga saat ini, sudah ada 219 kegiatan yang tuntas seratus persen. Panjang jalan yang telah terbangun mencapai 43.495 meter dengan nilai realisasi anggaran sebesar Rp28,19 miliar,” jelas Ebta.
Baca Juga :
Ia menegaskan, percepatan pembangunan dilakukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat di tingkat desa maupun kawasan perkotaan. Pavingisasi dinilai efektif dalam meningkatkan akses warga, memperlancar mobilitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Selain memperindah lingkungan, jalan yang baik akan memperlancar kegiatan ekonomi warga. Kami pastikan seluruh pekerjaan dilakukan dengan tepat mutu dan tepat waktu,” imbuhnya.
Tidak hanya fokus pada pavingisasi, DPU CKPP juga menjalankan program perbaikan jalan hotmix dengan target sepanjang 700 kilometer pada tahun ini. Hingga menjelang pelaksanaan Tour de Ijen 2025, perbaikan telah terealisasi sekitar 600 kilometer.
Namun, kondisi cuaca ekstrem dan tingginya intensitas lalu lintas membuat sebagian ruas jalan kembali mengalami kerusakan. Menurut Ebta, sekitar 80 persen jalan yang telah diperbaiki kini berlubang kembali akibat faktor alam dan beban kendaraan berat.
“Curah hujan tinggi, kontur tanah yang tidak stabil, dan kendaraan bermuatan berat menjadi penyebab utama kerusakan,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, DPU CKPP terus melakukan evaluasi dan pemeliharaan berkala agar aksesibilitas masyarakat tidak terganggu. Upaya perbaikan dilakukan melalui program tambal sulam untuk kerusakan ringan, serta overlay atau pengaspalan ulang bagi ruas jalan yang rusak berat.
“Prinsipnya kami tidak tinggal diam. Jalan yang rusak langsung kami tangani sesuai tingkat kerusakannya, supaya kualitas infrastruktur tetap terjaga,” tegas Ebta.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Pemkab Banyuwangi menargetkan pembangunan infrastruktur dasar mampu menopang konektivitas antarwilayah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai lini kehidupan.
