![$rows[judul]](https://sekitarkita.co/asset/foto_berita/FotoJet_(33).jpg)
Banyuwangi, Sekitarkita.co - Kementerian Ketenagakerjaan
(Kemnaker) Republik Indonesia mengalokasikan investasi sebesar Rp200 miliar
untuk pengembangan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi,
Jawa Timur. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan dua fasilitas baru, yakni
Workshop Kejuruan Pariwisata dan Workshop Kejuruan Las, yang ditargetkan
menjadi pusat pencetak tenaga kerja kompetitif di kawasan timur Indonesia.
Menteri Ketenagakerjaan, Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D.,
menegaskan bahwa pembangunan fasilitas ini bukan sekadar proyek infrastruktur,
melainkan wujud keberpihakan negara terhadap peningkatan kualitas sumber daya
manusia.
“Investasi Rp200 miliar ini adalah milik rakyat, maka harus
dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat,” kata Yassierli saat
meresmikan Inauguration School Operation dan Workshop Kejuruan BPVP
Banyuwangi, Senin (11/8/2025).
Baca Juga :
Ia menambahkan, proyek ini merupakan hasil kerja sama
Kemnaker dengan Pemerintah Austria melalui Austria International Project GmbH.
Kolaborasi internasional ini diharapkan dapat memperluas akses pelatihan vokasi
yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
“Fasilitas sudah baik, tinggal bagaimana kita mengoptimalkan
pemanfaatannya agar benar-benar menghasilkan lulusan yang siap kerja,” ujarnya.
Di sisi lain, Kepala BPVP Banyuwangi, Arsad, menjelaskan
bahwa Workshop Kejuruan Pariwisata akan fokus pada pengembangan keterampilan di
bidang hospitality, manajemen destinasi, serta pelayanan prima. Sementara itu,
Workshop Kejuruan Las diarahkan untuk menguasai teknik pengelasan modern yang
dibutuhkan sektor konstruksi dan manufaktur.
“Lulusan BPVP tidak hanya berbekal sertifikat, tapi juga
kompetensi yang diakui industri. Sejauh ini, tingkat serapan tenaga kerja dari
alumni BPVP terbilang tinggi karena pelatihan disesuaikan dengan standar
kebutuhan perusahaan,” terang Arsad. (*)