Banyuwangi, Sekitarkita.co - Upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam meningkatkan infrastruktur terus digencarkan. Melalui Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP), perbaikan jalan berlapis hotmix kini menjadi prioritas utama untuk mendukung kelancaran aktivitas warga dan mobilitas ekonomi daerah.
Plt Sekretaris DPU CKPP Banyuwangi, Ebta Ari Sandi, menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025 pihaknya menargetkan perbaikan jalan hotmix mencapai 700 kilometer. Program tersebut dilaksanakan secara bertahap di berbagai kecamatan, menyesuaikan tingkat kerusakan dan kebutuhan akses masyarakat.
“Hingga menjelang pelaksanaan Tour de Ijen 2025, kami sudah merealisasikan perbaikan sekitar 600 kilometer. Namun, kondisi cuaca ekstrem dan tingginya beban lalu lintas menyebabkan sebagian ruas jalan kembali mengalami kerusakan,” ungkap Ebta, Jumat (25/10).
Baca Juga :
Menurutnya, sekitar 80 persen ruas jalan yang telah diperbaiki kini berlubang kembali akibat curah hujan tinggi, kondisi tanah tidak stabil, serta intensitas kendaraan berat yang melintasi jalur-jalur utama.
Meski demikian, DPU CKPP memastikan langkah cepat dilakukan agar akses masyarakat tidak terganggu. Beragam metode perawatan diterapkan, mulai dari tambal sulam untuk kerusakan ringan hingga overlay atau pelapisan ulang bagi jalan yang mengalami kerusakan berat.
“Prinsip kami adalah menjaga jalan tetap layak digunakan. Begitu ditemukan kerusakan, tim langsung turun untuk memperbaiki sesuai tingkat kerusakannya,” ujar Ebta.
Selain melakukan perbaikan teknis, pemerintah daerah juga menyiapkan strategi jangka panjang untuk memastikan ketahanan jalan lebih optimal. DPU CKPP kini mulai mendorong penggunaan material berdaya tahan tinggi dan menata ulang sistem drainase jalan agar air hujan tidak mudah menggenang.
“Kami juga memperkuat koordinasi lintas sektor, terutama dalam pengaturan jalur kendaraan berat. Harapannya, beban jalan bisa lebih seimbang sehingga tidak cepat rusak,” tambahnya.
Langkah-langkah tersebut diharapkan mampu menjaga kualitas jalan sekaligus menekan biaya perawatan jangka panjang. Selain itu, keberlanjutan infrastruktur menjadi kunci agar masyarakat Banyuwangi dapat menikmati akses transportasi yang aman, lancar, dan berdaya dukung ekonomi tinggi.
“Target 700 kilometer tetap kami kejar. Namun yang terpenting, bagaimana kualitas jalan lebih awet dan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat,” pungkas Ebta.
